Jumat, 11 April 2008

Software Microsoft Bantu Supir Hindari Macet

TERJEBAK di dalam kemacetan lalulintas pasti menjadi hal yang sangat menjengkelkan, bagi semua orang. Tak terkecuali bagi mereka yang tinggal di negara maju seperti Amerika Serikat sekalipun. Tapi, kelihatannya tak lama lagi para pengguna jalan di AS akan merasakan keuntungan dari kemajuan di negaranya itu.

Seperti diberitakan harian The New York Times, Kamis (10/4), Microsoft sudah siap meluncurkan ClearFlow, sebuah software (piranti lunak) yang mampu membantu para pengemudi untuk menghindar dari kemacetan yang menyebalkan.

Tak tanggung-tanggung, untuk membangun software raksasa yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI- artificial intelligence) sehingga mampu menjalankan pemutahirannya sendiri ini, Microsoft menghabiskan waktu lima tahun.

Diawali dari kota Seattle. Para programer Microsoft mendapat bantuan dari sukarelawan yang bersedia menghubungkan kendaraannya dengan piranti GPS (Global Positioning System). Setelah itu, data perjalanan selama empat tahun dari mobil-mobil tersebut ditarik untuk didokumentasikan. Jumlah perjalanan yang terkumpul mencapai 17 ribu, dengan total jarak tempuh hingga 125 ribu mil, atau lebih dari 200 ribu kilometer.

Dengan data perjalanan di Seattle tersebut, para programer Microsoft lalu mengadaptasinya pada kota-kota besar di AS, dengan menggunakan teori alogaritma. Disebut-sebut, ClearFlow akan disediakan gratis untuk 72 kota besar di AS.

Hebatnya pula, ClearFlow akan memutahirkan sejumlah informasi bagi para penggunanya, mulai dari jadwal pertandingan olahraga, prakiraan cuaca, hingga "saran" bagi supir untuk memilih rute tercepat dari satu lokasi ke lokasi lain.

Sayang, hingga berita ini dimuat, belum diperoleh informasi kapan software cuma-cuma itu resmi diluncurkan. Pun tak dijelaskan apakah ClearFlow ini dapat diadaptasi pada piranti bergerak. Juga tak ada keterangan kota-kota mana saja yang tercakup di dalam ClearFlow. Jakarta? upsss... (LEFTLANE/GLO)

sumber : kompas.com

Kembangkan JavaScript dengan NetBeans 6.1

SINGAPURA - Sun Microsystems dan komunitas NetBeans mengumumkan tersedianya NetBeans 6.1 Integrated Development Environment (IDE) Beta. Netbeans 6.1 memiliki serangkaian fitur- fitur yang lebih lengkap untuk pengembangan teknologi JavaScript, komponen kunci untuk membuat aplikasi web yang menggunakan teknologi Ajax dan integrasi yang lebih baik dengan database MySQL. NetBeans 6.1 IDE Beta sekarang telah tersedia untuk diunduh.

Dukungan teknologi Javascript ini ditambahkan berdasarkan dukungan bahasa dinamis untuk program bahasa Ruby yang termasuk fitur semantic highlighting, code completion, type analysis, quick fixes, semantic checks, dan refactoring. Selain itu, ditambahkan fitur browser compatibility yang mempermudah pembuatan kode perangkat lunak JavaScript yang dapat berjalan di browser Mozilla Firefox, Windows Internet Explorer, Opera, dan Safari.

Komitmen Sun untuk pengembangan bahasa yang dinamis telah berkembang dengan bergabungnya pengembang Python dan Jython baru-baru ini, Ted Leung dan Frank Wierzbicki. Leung dan Wierzbicki bergabung dengan ahli teknologi lainnya, seperti Ian Murdock, Charles Nutter, Thomas Enebo, dan Nick Kew yang baru saja bergabung dengan Sun untuk meraih proyek pengembangan open source dan kegiatan komunitas.

"Sejak dirilisnya NetBeans 4.0 IDE, momentum dan penggunaannya sangat fenomenal dengan adanya lebih dari 9,3 juta pengunduh selama 2 tahun lalu. Dengan NetBeans 6.1 IDE, kami harap penggunaannya terus berkembang pesat terutama dengan adanya dukungan JavaScript yang baru dan integrasi yang yang lebih baik dengan database MySQL. Dirilisnya NetBeans IDE menunjukkan inovasi dan keberhasilan atas inisiatif open source dari Sun," ujar Jim Parkinson, Wakil Presiden dari Tools dan Services Sun melalui siaran pers, Senin (31/3/2008)

Fitur-fitur penting lain dari NetBeans 6.1 Beta adalah peningkatan kinerja termasuk waktu startup yang lebih cepat dan code completion, mendukung spring framework dengan fitur seperti configuration file support, code completion, dan hyperlink untuk mempercepat navigasi. Selain itu NetBean juga memberikan dukungan baru untuk MySQL pada Database Explorer untuk mempermudah penciptaan, peluncuran, dan melihat database MySQL. Perbaikan yang signifikan untuk dukungan Ruby/JRuby, termasuk platform manager baru Ruby, mendukung versi terbaru dari Rails dan petunjuk yang baru serta perbaikan yang cepat untuk editor, dan dukungan dalam tahap Beta untuk ClearCase version control system- yang tersedia sebagai plugin dari Update Center.

Bergabunglah dengan tim perangkat lunak pada tanggal 5 Mei 2008 untuk acara tahunan ke-5 dari NetBeans Day, sekarang konferensi CommunityOne 2008 berlangsung sehari sebelum Konferensi JavaOne 2008. Komunitas NetBeans memberikan kesempatan bagi para pengembang untuk belajar dari para pakar, mencari tahu apa yang terbaru, dan apa yang akan datang dari NetBeans IDE, serta membangun jaringan dengan anggota lain dari komunitas tersebut. (//srn)

sumber : okezone.com

Dukung Open Source, Sun Microsystem Gaet Komunitas Pendidikan

JAKARTA - Indonesia merupakan salah satu negara pengadopsi teknologi open source paling aktif. Pada Juni 2004, pemerintah Indonesia mengumumkan program Indonesia Goes Open Source (IGOS) melalui peluncuran National Desktop System (NDS). NDS merupakan suatu kerja sama yang sukses antara Kementrian Riset dan Teknologi dengan Sun Microsystems Indonesia dalam mendukung program pemerintah untuk mempromosikan penggunaan perangkat lunak legal. Sejak peluncuran tersebut, IGOS secara aktif telah mengedukasi, mensosialisasikan serta mempromosikan penggunaan open source di Indonesia.

"Indonesia sekarang ini menghadapi berbagai kendala dalam sumber daya manusia di teknologi global. Kami sangat bangga dapat memberikan inovasi-inovasi teknologi terbaru dan terbaik untuk mendukung pergerakan teknologi open source Indonesia terutama di bidang edukasi. Melalui inisiatif ini, Indonesia akan memperoleh kemampuan yang sesuai dengan ketersediaan lapangan kerja dan industri teknologi informasi global akan mempunyai tenaga kerja yang terlatih dalam teknologi yang sedang berkembang," ujar Sun Microsystems Inc?s Executive Vice President and Chairman Crawford Beveridge, melalui siaran pers, Kamis (10/4/2008).

Sebagai bagian dari komitmen Sun dalam mendukung pengembangan teknologi informasi yang berkelanjutan di Indonesia, Sun mempunyai program yang dinamakan ?Technological Awakening Package?. Yang termasuk diantaranya adalah, Sun secara intensif telah bekerja sama dengan komunitas pendidikan Indonesia, yang merupakan salah satu kunci utama dalam pergerakan open source di Indonesia. Di bulan Maret 2005, Sun membangun Java Education Centers (JEC) di Bandung.

Pada tahun yang sama, Sun juga memberikan donasi dari lisensi software StarOffice yang bernilai US$20 juta kepada lebih dari 2.500 akademia dan universitas yang tersebar di seluruh Indonesia melalui Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI). Bulan Juni 2006, SMI bekerja sama dengan Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online untuk membantu proses penerimaan bagi tahun akademik 2006/2007. Selanjutnya, SMI bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional untuk memaksimalkan penggunaan open source melalui pengembangan pusat Information dan Communication Technology (ICT).

Program open source nasional yang lain adalah JENI (Java Education Network Indonesia), sebuah program yang dimotori oleh departemen pendidikan nasional Indonesia yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kompetensi di sektor teknologi informasi terutama teknologi Java. Telecenter Sun juga merupakan inisiatif lain yang berfokus pada pengembangan teknologi open source.

Program lain adalah Campus Ambassador. Program ini memfasilitasi pengadopsian teknologi open source di kampus, juga membantu komunitas dan mendorong berbagai inovasi. Berbagai teknologi dan proyek open source yang termasuk di sini adalah sistem operasi Solaris 10; sistem berbasis teknologi Java; proyek komunitas seperti proyek OpenSolaris, proyek teknologi OpenSPARC; dan NetBeans Integrated Development Environment (IDE) serta Sun Studio software. Sun mendukung kepada lebih dari 180 mahasiswa yang ahli dalam bidang teknologi di lebih dari 230 negara. (srn)


sumber : okezone.com